You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Bakungtemenggungan
Desa Bakungtemenggungan

Kec. Balongbendo, Kab. Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur

Rembuk Stunting Desa Bakung Temenggungan Tahun 2025

23 Juli 2025 Dibaca 102 Kali
Rembuk Stunting Desa Bakung Temenggungan Tahun 2025

Rembuk Stunting Desa Bakung Temenggungan: Langkah Proaktif Cegah Gizi Kurang dan Stunting

Desa Bakung Temenggungan, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, melaksanakan kegiatan Rembuk Stunting Tahun 2025 sebagai bentuk kesadaran dan langkah proaktif pemerintah desa dalam mencegah terjadinya stunting serta menangani kasus gizi kurang di masyarakat. Meskipun saat ini tidak ditemukan kasus stunting di desa, beberapa anak teridentifikasi mengalami kondisi gizi kurang yang perlu mendapat perhatian khusus.

Kegiatan rembuk ini dihadiri oleh Kepala Desa, perangkat desa, BPD, Kader Posyandu, Kader Pembangunan Manusia (KPM), pengurus PKK, pengelola PAUD, perwakilan Puskesmas Balongbendo, pendamping desa, serta tokoh masyarakat. Forum ini menjadi wadah bersama untuk mengidentifikasi permasalahan, menyusun strategi intervensi terpadu, dan menyepakati rencana aksi pencegahan stunting secara menyeluruh.

Berbagai usulan program strategis disampaikan oleh kelompok-kelompok pelaksana kegiatan di tingkat desa:

Dalam pelaksanaan

Rembuk Stunting Desa Bakung Temenggungan: Langkah Proaktif Cegah Gizi Kurang dan Stunting

Desa Bakung Temenggungan, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, melaksanakan kegiatan Rembuk Stunting Tahun 2025 sebagai bentuk kesadaran dan langkah proaktif pemerintah desa dalam mencegah terjadinya stunting serta menangani kasus gizi kurang di masyarakat. Meskipun saat ini tidak ditemukan kasus stunting di desa, beberapa anak teridentifikasi mengalami kondisi gizi kurang yang perlu mendapat perhatian khusus.

Kegiatan rembuk ini dihadiri oleh Kepala Desa, perangkat desa, BPD, Kader Posyandu, Kader Pembangunan Manusia (KPM), pengurus PKK, pengelola PAUD, perwakilan Puskesmas Balongbendo, pendamping desa, serta tokoh masyarakat. Forum ini menjadi wadah bersama untuk mengidentifikasi permasalahan, menyusun strategi intervensi terpadu, dan menyepakati rencana aksi pencegahan stunting secara menyeluruh.

Berbagai usulan program strategis disampaikan oleh kelompok-kelompok pelaksana kegiatan di tingkat desa:

Dalam pelaksanaan Rembuk Stunting Desa Bakung Temenggungan Tahun 2025, berbagai kelompok pelaksana kegiatan desa turut menyampaikan usulan-usulan program yang bertujuan untuk memperkuat upaya pencegahan stunting dan peningkatan status gizi masyarakat. Walaupun tidak terdapat kasus stunting di Desa Bakung Temenggungan, beberapa kasus gizi kurang masih ditemukan, sehingga pencegahan dan penanganan sejak dini tetap menjadi prioritas bersama.

Dari Kelompok Posyandu, diusulkan beberapa kegiatan yang mendukung layanan kesehatan masyarakat secara langsung. Usulan tersebut meliputi penambahan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi lansia dan Makanan Tambahan bagi Ibu dan Anak (Mamin ILP) di dua posyandu wilayah Bakung dan Temenggungan selama satu tahun. Selain itu, Posyandu juga mengajukan kegiatan pelatihan atau bimbingan teknis bagi kader, pengadaan sarana pendukung berupa meja, lemari, dan kipas angin, serta penambahan alat kesehatan untuk menunjang pelayanan posyandu. Untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan kader, direncanakan pula Bimtek bagi Kader Pembangunan Manusia (KPM) dan sosialisasi serta pemeriksaan RDS (Rencana Dasar Stunting). Tak kalah penting, Posyandu juga mengusulkan penyelenggaraan kelas parenting bagi ibu hamil, ibu balita, dan remaja, sebagai upaya membangun kesadaran keluarga akan pentingnya pola asuh dan gizi seimbang sejak dini.

Sementara itu, dari Kelompok PKK, diusulkan kegiatan yang berfokus pada pemberdayaan keluarga dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Beberapa usulan penting antara lain adalah pengadaan dan penambahan unit PAMSIMAS untuk memperluas akses air bersih dan sanitasi, yang merupakan faktor sensitif dalam mencegah stunting. Selain itu, PKK juga mengusulkan sosialisasi mengenai program PKH dan PIP agar masyarakat lebih memahami manfaat dan mekanisme bantuan sosial dan pendidikan. Untuk memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi keluarga, PKK mendorong pelaksanaan pelatihan pemanfaatan pekarangan dan budidaya unggas, yang diharapkan mampu memberikan manfaat gizi dan ekonomi secara langsung bagi rumah tangga.

Dari Kelompok PAUD, disampaikan usulan terkait peningkatan sarana belajar yang ramah anak dan mendukung tumbuh kembang peserta didik. Di antaranya adalah pengadaan sound system untuk mendukung kegiatan pembelajaran dan penyampaian informasi, pengadaan towa atau pengeras suara portable sebagai sarana komunikasi luar ruangan, serta pengadaan alat permainan edukatif (APE) guna menciptakan suasana belajar yang aktif, menyenangkan, dan mendidik.

Seluruh usulan kegiatan ini telah disampaikan dan dibahas dalam rembuk stunting desa, dan akan menjadi bagian penting dalam rencana kerja Pemerintah Desa Bakung Temenggungan. Usulan-usulan ini mencerminkan kepedulian dan partisipasi aktif masyarakat desa dalam mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan bebas dari gizi buruk maupun risiko stunting.

emua usulan ini telah disepakati dan dirangkum dalam berita slot resmi acara rembuk stunting sebagai dokumen rencana kerja bersama. Meskipun kasus stunting belum ditemukan di Desa Bakung Temenggungan, komitmen seluruh elemen desa untuk terus menjaga dan meningkatkan status gizi masyarakat merupakan langkah penting menuju generasi yang sehat, kuat, dan berkualitas.

, berbagai kelompok pelaksana kegiatan desa turut menyampaikan usulan-usulan program yang bertujuan untuk memperkuat upaya pencegahan stunting dan peningkatan status gizi masyarakat. Walaupun tidak terdapat kasus stunting di Desa Bakung Temenggungan, beberapa kasus gizi kurang masih ditemukan, sehingga pencegahan dan penanganan sejak dini tetap menjadi prioritas bersama.

Dari Kelompok Posyandu, diusulkan beberapa kegiatan yang mendukung layanan kesehatan masyarakat secara langsung. Usulan tersebut meliputi penambahan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi lansia dan Makanan Tambahan bagi Ibu dan Anak (Mamin ILP) di dua posyandu wilayah Bakung dan Temenggungan selama satu tahun. Selain itu, Posyandu juga mengajukan kegiatan pelatihan atau bimbingan teknis bagi kader, pengadaan sarana pendukung berupa meja, lemari, dan kipas angin, serta penambahan alat kesehatan untuk menunjang pelayanan posyandu. Untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan kader, direncanakan pula Bimtek bagi Kader Pembangunan Manusia (KPM) dan sosialisasi serta pemeriksaan RDS (Rencana Dasar Stunting). Tak kalah penting, Posyandu juga mengusulkan penyelenggaraan kelas parenting bagi ibu hamil, ibu balita, dan remaja, sebagai upaya membangun kesadaran keluarga akan pentingnya pola asuh dan gizi seimbang sejak dini.

Sementara itu, dari Kelompok PKK, diusulkan kegiatan yang berfokus pada pemberdayaan keluarga dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Beberapa usulan penting antara lain adalah pengadaan dan penambahan unit PAMSIMAS untuk memperluas akses air bersih dan sanitasi, yang merupakan faktor sensitif dalam mencegah stunting. Selain itu, PKK juga mengusulkan sosialisasi mengenai program PKH dan PIP agar masyarakat lebih memahami manfaat dan mekanisme bantuan sosial dan pendidikan. Untuk memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi keluarga, PKK mendorong pelaksanaan pelatihan pemanfaatan pekarangan dan budidaya unggas, yang diharapkan mampu memberikan manfaat gizi dan ekonomi secara langsung bagi rumah tangga.

Dari Kelompok PAUD, disampaikan usulan terkait peningkatan sarana belajar yang ramah anak dan mendukung tumbuh kembang peserta didik. Di antaranya adalah pengadaan sound system untuk mendukung kegiatan pembelajaran dan penyampaian informasi, pengadaan towa atau pengeras suara portable sebagai sarana komunikasi luar ruangan, serta pengadaan alat permainan edukatif (APE) guna menciptakan suasana belajar yang aktif, menyenangkan, dan mendidik.

Seluruh usulan kegiatan ini telah disampaikan dan dibahas dalam rembuk stunting desa, dan akan menjadi bagian penting dalam rencana kerja Pemerintah Desa Bakung Temenggungan. Usulan-usulan ini mencerminkan kepedulian dan partisipasi aktif masyarakat desa dalam mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan bebas dari gizi buruk maupun risiko stunting.

Semua usulan ini telah disepakati dan dirangkum dalam berita acara rembuk stunting sebagai dokumen rencana kerja bersama slot88. Meskipun kasus stunting belum ditemukan di Desa Bakung Temenggungan, komitmen seluruh elemen desa untuk terus menjaga dan meningkatkan status gizi masyarakat merupakan langkah penting menuju generasi yang sehat, kuat, dan berkualitas.

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2025 Pelaksanaan

Pendapatan Desa
Rp 2.260.909.284,00 Rp 2.898.015.250,00
78.02%
Belanja Desa
Rp 1.657.961.448,00 Rp 2.787.113.341,00
59.49%
Pembiayaan Desa
Rp 76.776.942,00 Rp -110.742.958,00
-69.33%

APBDes 2025 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp 4.850.000,00 Rp 3.500.000,00
138.57%
Hasil Aset Desa
Rp 144.350.000,00 Rp 186.000.000,00
77.61%
Swadaya, Partisipasi Dan Gotong Royong Desa
Rp 15.000.000,00 Rp 36.000.000,00
41.67%
Dana Desa
Rp 937.586.000,00 Rp 937.586.000,00
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi Desa
Rp 210.200.211,00 Rp 525.500.526,00
40%
Alokasi Dana Desa
Rp 294.467.343,00 Rp 516.528.724,00
57.01%
Bantuan Keuangan Kabupaten/kota Desa
Rp 610.000.000,00 Rp 610.000.000,00
100%
Penerimaan Bantuan Dari Perusahaan Yang Berlokasi Di Desa
Rp 41.700.000,00 Rp 77.900.000,00
53.53%
Bunga Bank Desa
Rp 2.755.730,00 Rp 5.000.000,00
55.11%

APBDes 2025 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp 725.600.078,00 Rp 1.376.280.086,00
52.72%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp 710.590.162,00 Rp 944.316.322,00
75.25%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa
Rp 23.850.000,00 Rp 96.648.727,00
24.68%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa
Rp 145.221.208,00 Rp 243.748.141,00
59.58%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp 52.700.000,00 Rp 126.120.065,00
41.79%